BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Buah-buahan merupakan bahan pangan yang termasuk penting dan semestinya ada dalam daftar bahan makanan kita sehari-hari. Karena di dalam buah-buahan tersebut terkandung sumber nutrisi yang sangat diperlukanoleh tubuh contohnya vitamin, mineral dan serat. Banyak masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat kurang mengkonsumsi buah-buahan. Seperti contoh kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sariawan untuk gejala yang ringan dan yang parah adalah scurvy dan kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dapat menyebabkan rabun senja. Oleh karena itu mengkonsumsi buah-buahan adalah mutlak bagi tubuh dan kesehatan.
Maka itu
makalah ini akan membahas tentang beberapa jenis buah-buahan yaitu : apel,
belimbing, pepaya dan kedondong. Makalah ini juga menjelaskan tentang kandungan
gizi yang terdapat didalam buah-buahan agar manusia tidak lupa untuk
mengkonsumsi buah-buahan karena setiap buah-buahan memilki zat gizi yang
berbeda-beda. Dan juga, makalah ini juga akan membahas tentang hasil olahan
buah-buahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
2. Apakah
macam-macam buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
3. Apasajakah
kandungan gizi yang terdapat di dalam buah apel, belimbing, pepaya dan
kedondong ?
4. Dimanakah
tempat tumbuh buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
5. Apasaja
hasil olahan buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian buah apel, belimbing,
pepaya dan kedondong.
2. Untuk
mengetahui klasifikasi beberapa jenis buah-buahan dan hasil olahannya
3. Untuk
mengetahui kandungan zat giziyang terdapat di dalam buah-buahan.
4. Untuk
mengetahui tempat tumbuh beberapa jenis buah-buahan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
APEL
1.
Pengertian
Apel
Apel adalah jenis buah-buahan,
atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel.
Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras.
Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras.
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah
(tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta.
Apel dimasak sampai lembek
untuk dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari
buah apel.
2.
Jenis-Jenis Apel
a. Golden Delicious
Berasal dari Amerika. Ukuran buah
ini termasuk ukuran sedang yaitu antara 67 x 64 mm. Bentuk buahnya round
conical sampai oblong. Kulit buah berwarna hijau kekuningan. Tangkai buahnya
kecil yaitu 2mm tetapi sangat panjang antara 30 – 41 mm. Bekas kelopak bunga
tertutup atau setengah terbuka dan memiliki sepal yang panjang.Buah ini
memiliki aroma yang harum. Daging buahnya berair banyak dan rasanya manis agak
asam menyegarkan. Garis tengah buah berbetuk basal, sedangkan bijinya berbentuk
agak bulat dan berujung tumpul.
b. Apel Merah
Berasal dari Amerika, kulit agak tebal, warna kulit merah hati
bergaris-garis, daging buah lunak, berair, rasa manis sedikit asam. Enak
dimakan dalam keadaan segar.
Ukuran buah ini tergolong besar
yaitu 70 x 70 mm. Bentuknya oblong sampai oblong conical. Pangkal buah mendatar
dan sisi-sisinya bulat. Memiliki pucuk buah yang agak datar. Tangkai buahnya
cukup tebal dengan panjang sekiatr 19 –22 mm. Bekas kelopak bunga
berukuran sedang dan terbuka. Garis tengah buah ini berbentuk median dan
bijinya berbentuk bulat berujung tumpul.
c. Gala
Berasal dari New Zeland. Di Indonesia, apel ini dijual dengan nama apel
lengkeng Prancis. Warna kulit kuning dengan garis-garis vertikal berwarna merah
jambu, berair, daging buah keras, manis, aroma lebih tajam. Enak dimakan segar
dan dibuat masakan.
d. Apel Hijau
Apel jenis granny smith mulai dikonsumsi sekitar tahun 1868. Di negara 4
musim, seperti Inggris, apel ini rasanya tawar sehingga hanya dipakai sebagai
buah olahan. Namun, granny smith yang berbuah di Indonesia rasanya lebih manis
dari princess noble.
Buah ini
memiliki ukuran buah yang cukup besar yaitu 64 x61 mm. Bentuknya round conical.
Pangkal buah rata dan kedua sisinya menggelembung. Pucuk buahnya juga datar.
Tangkai buah berukuran kecil, berkisar antara 2 –2,5 mm. Bekas kelopak
bunga tertutup atau setengah terbuka. Sepalnya berbentuk lonjong. Daging buah
berair banyak dan berwarna putih. Bentuk garis tengah basal mengikat. Memiliki
biji yang panjang dengan ujung yang runcing
e. Apel Manalagi
Rasa daging buahnya manis walaupun belum matang , aromanya kuat. Tekstur
agak liat, kandungan airnya kurang, hanya 84,05 %. Daging buah berwarna putih
kekuningan. Bentuk buah agak bulat dengan ujung dan pangkal berlekuk dangkal.
Kulit buah berwarna hijau muda kekuningan saat matang. Diameter buah antara 4-7
cm dan berat 75-160 g per buah. Bentuk bijinya bulat dengan ujung tumpul dan
berwarna cokelat tua.
f. Apel Malang
Apel Malang rasanya segar, perpaduan antara rasa manis dan ada rasa asam,
berwarna merah semburat hijau segar. Tektur daging keras.
g. Apel Fuji
Apel fuji merupakan hasil seleksi silangan antara reddelicious dengan ralls
janet yang dilakukan di jepang. Fuji diperkenalkan tahun 1962 dan kini populer
di Jepang, Cina, Korea dan Amerika. Di negara jepang, apel fuji berwarna merah cerah
dan ukurannya sebanding dengan mc. Intosh. Hal ini mungkin terjadi karena ada
perbedaan suhu siang anatar 18 –23oC dan malamantara
8 –10oC yang cukup besar.
Sedangkan di
Malang, kulitnya berubah warna menjadi merah hijau kecoklatan. Daging buahnya
putih kekuningan, berair dan memiliki tekstur yang renyah. Rasa buah ini manis
dan agak asam namun cukup menyegarkan. Bentuk buahnya flat round. Pucuk buah
mendatar. Kedua sisinya bulat.
3.
Syarat Tumbuh
a. Iklim
1)
Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun
dengan hari hujan 110-150hari/tahun. Dalam setahun banyaknyabulan basah adalah
6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga
akan menyebabkanbunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
2)
Tanaman apel
membutuhkan cahaya matahari yang cukupantara 50-60% setiap harinya, terutama
pada saat pembungaan.
3)
Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.
4)
Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar
75-85%.
b. Media Tanam
1)
Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yangbersolum
dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan
gembur, mempunyai variasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga
pertukaran oksigen, pergerakan unsur hara dan kemampuanmenyimpanan airnya
optimal.
2)
Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
3)
Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman
apeladalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
4)
Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan
air tanah yang cukup.
5)
Kelerengan yang
terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih
memungkinkan dibuat teras sering maka tanah masih layak ditanami.
c. Ketinggian
Tanaman apel
dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian700-1200 m dpl. Dengan ketinggian
optimal 1000-1200 m dpl.
4.
Kandungan gizi dalam Apel
Apel banyak
memiliki kandungan vitamin, mineral, serta unsur lain seperti fitokimian,
serat, tanin, baron, asam tartar dan lainnya. Zat inilah yang dibutuhkan oleh
tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
1. Kaya Vitamin
Buah apel
kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel
yaitu vitamin A,vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitaminB6,
vitamin B9 dan vitamin C.
2. Kaya Mineral
Buah apel
mengandung banyak mineral, misalnya kalsium, magnesium, potasium, zat besi dan
zinc.
3. Fitokimia
Buah apel
juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan yang berfungsi untuk
melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan. Fitokimia ini
juga berfungsi untuk menekan jumlah kolestrol jahat (LDL) yang dapat
menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
4. Kaya Serat
Apel kaya
akan serat sehingga baik sekali untuk orang yang sedang melakukan diet. Hal ini
disebabkan karena serat yang tinggi dapat mencegah lapar yang datang lebih
cepat. Selain itu, serta buah apel berguna untuk mengikat lemak dan kolesterol
jahat dalam tubuh untuk dibuang.
5. Tanin
Buah apel
memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat berfungsi membersihkan dan
meyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi maupun penyakit gusi.
6. Baron
Buah apel
mengandung baron. Baron berfungsi untuk mempertahankan jumlah estrogen dalam
tubuh wanita.
7. Flavoid
Flavoid pada
buah apel berfungsi untuk menurunkan resiko penyakit kanker.
8. Asam D-GluraricAsam D-gluraric
pada buah
apel ini merupakan zatyang dapat menurunkan kadar kolesterol.
9. Quercetin
merupakan
zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih
sehat dan dapat mencegah berbagai penyakit.
10. Asam tartar
Dalam apel
juga mengandung asam tartar. Asamtartar ini dapat menyehatkan saluran
pencernaan, karena zat ini dapat membunuh bakteri yang terdapat dalam saluran
pencernaan.
11. Kandungan Lain
Apel
mempunyai banyak manfaat. Jumlah vitamin dan mineralnya sangat tinggi. Selain
mampu mencegahpenyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes melitus, dan
penyakit kanker, buah ini juga mampu membunuhvirus dan bakteri.
Kandungan
gizi dalam 100 gram buah apel adalah 58 kkal energi, 4 gram lemak, 3 gram
protein, 14,9 karbohidrat, 900 IU vitamin, 7 mg tiamin, 3 mgriboflavin, 2 mg
niacin, 5 mg vitamin C, 0,04 mgvitamin
B1, 0,04 mg vitamin B2, 6 mg kalsium, 3 mg zat besi, 10 mg fosfor,
dan 130 mg potasium (kalium).
Disamping
itu, fungsi apel sebagai pencegahan peyakit terletak pada kandungan karoten dan
pektinnya. Karoten memiliki aktivitas sebagai vitamin Adan antioksidan yang
berguna untuk menangkal radikal bebas penyebab penyakit radikal bebas. Pektin
adalah salah satu jenis serat yang bersifat larut dalam air. Karena berbentuk
gel, pektin dalam memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa makanan
padasaluran pembuangan. Pektin juga dikenal sebagai antiokkolesterol karena dapat
pengikat asam empedu yang merupakan ekskresi dari metabolisme kolesterol. Makin
banyak asam empedu yang diikat oleh pektin dan terbuang keluar tubuh, makin
banyak kolesterol yang dimetabolisme yang artinya jumlah kolesterol akan
menurun. Selain itu pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam air, memperlunak
feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dalam usus.
Buah apel
memiliki indeks glikemik yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa kadar gula
alami yang terdapat dalam apel tidak mempengaruhi naiknya gula darah. Konsumsi
apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah serta menurunkan
tekanan dan kolesterol.
5.
Hasil olahan Buah Apel
Selain
dimakan segar, apel juga dapat diolah dalam bentuk jam (selai), jeli dan
sari buah. Meskipun namanya olahan namun bahan yang dipakai bukan berarti buah
yang cacat atau yang sudah busuk. biasanya buah apel yang diubah menjadi bentuk
olahan seperti ini adalah buah apel yang berukuran kecil sehingga tidak masuk
grade untuk dipasarkan atau bisa juag hasil penjarangan. Kandungan pektin dalam
apel mencapau 24%. Pektin yang dapat membentuk gel bila ditambahkan dengan gula
pada pH tetentu memegang peranan yang penting dalam industri selai, jeli dan
sari buah
a) Selai
Selai adalah
bahan makanan berbentuk semi padat. Selai diperoleh dari hasil olahan buah apel
setengah matang dan yang matang. Campuran ini diperlukan agar aroma selai
menjadi harum. Kental encernya selai tergantung pada waktu pemasakan. Semakin
lama dimasak, semakin keras selai yang diperoleh.
Cara
membuatnya tidak sulit. Bersihkan buah dari kotoran yang melekat. Kupas kulit
buah dan potong dagingnya kecil-kecil. Bubuhkan 150-170 ml air pada setiap
kilogram buah. Selanjutnya adonan ini dimasak sampai daging buah lumat dan
isinya tinggal setengah. Kemudian tambahkan gula dua pertiga kilogram untuk setiap
kilgram apel. Bisa juga ditambah 0,1 % natrium benzoat per kilogram berat buah
sebagai bahan pengawet.
Selama
pemasakan buah harus selalu di aduk. Bila sudah masak, langsung diangkat sambil
terus di aduk sampai busanya hilang. Selai yang sudah masak dimasukkan ke dalam
wadah yang sudah tersedia.
b) Jeli
Biasanya
berasal dari buah rontokan hasil penjarangan yang jumlahnya cukup lumayan.
Paling tidak dari satu pohon ada 0,5 kg buah yang dirontokkan. Bahan baku yang
baik adalah apel yang rontokannya baru saja dipetik. Kalau apel tersebut disimpan
terlebih dahulu maka pHnya akan naik.
Kerugiannya
adalah rasanya yang sepat akan mengurangi aroma jeli. Pada apel rontokan yang langsung
diolah, pHnya masih rendah sehingga kandungan asam dan vitamin C nya tinggi.
Buah apel yang baru saja dijarangkan harus segera dibersihkan dan dirajang.
Rajangan apel diberi air dengan perbandingan 1 : 1 kemudian direbus. Panci yang
dipakai dari bahan stainles steel bukan alumunium karena akan menurunkan mutu.
Setelah rebusan mendidih, dinginkan selma 30 menit. Tahap selanjutnya rajangan
di aduk sampai rata kemudian diperas dengan kain kasa untuk diambil filratnya.
Filtrat yang sudah diambil, diatur pH nya menjadi 3,5 dengahn asamsitrat.
Setelah itu tambahkan gula dengan perbandingan 1 : 1 dan direbus kembali dengan
suhu104oC. Selama direbus, rajangan apel diaduk sampai terbentuk
jeli dan pindahkan ke wadah gelas.
Dari satu
kilogram buah apel ditambah satu liter air akan diperoleh 725 ml filtrat. Dari
filtrat tersebut dihasilkan 435 ml jeli atau dua botol jeli berkapasitas 175
ml. Jeli tersebut mengandung 3,43 mg vitamin C / 100 gr, sedangkan kadar
gulanya sebesar 67, 35 %.
c) Sari Apel atau Cuka Apel
Bentuk
olahan yang lain yaitu sari buah. Sari buah dibagi menjadi 2 dilihat dari
kekentalan kandungan pektinnya. Kandungan pektin yang banyak akan membuat warna
sari buah keruh, sedangkan bila kandungan pektinnya sedikit maka warnanya akan bening.
Sari buah apel termasuk sari buah bening.
Sari buah
tersebut dapat dibuat semakin bening dengan penambahan gelatin. Jumlah gelatin
yangditambahkan biasanya 0,005%. Umumnya produsen sari buah apel menjernihkan
dengan cara tradisional, yakni dengan cara mendiamkannya selama 10-16 jam dan
kemudian di saring. Sedangkan untuk mempertahankan keawetannya biasanya
ditambahkan asam sitrat sampai pHnya mencapai 4,0.
Langkah
pertama yang dilakukan adalah membersihkannya sampai bersih kemudian merajangnya
dengan ukuran kecil-kecil. Hasil rajangan tersebut kemudian digerus sampai
hancur dan diberi air dengan perbandingan 1 : 5.
Adonan tersebut
disaring agar bagian padat terpisah dengan bagian cair. Hasil saringan
didiamkan untuk mengendapkan padatan yang tersisa.
Pada filtrat
tersebut selanjutnya ditambahkan gula sebesar 100–200 gram per liter, 1 gram
natrium benzoat dan asam sitrat. Selanjutnya dilakukan inkubasi selama 50 menit
pada suhu 30oC. Sari buah yang sudah jadi dan masih panas segera
dimasukkan ke wadah yang sudah tersedia. Sebelum dipakai sebaiknya sari buah
beserta botolnya disterilisasi dengan cara merendamnya pada air mendidih.
Cuka apel
tidak membuat perut kita asam, karena makanan ini bukan makanan pembentuk asam.
Cuka apel mengandung zat-zat pembentuk basa, sehingga baik untuk membantu
menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Keseimbangan
yang dibutuhkan tubuh kita adalah 80 persen basa dan 20 persen asam. Asam dalam
keseimbangan asam-basa tidak ada kaitannya dengan rasa asam pada makanan. Asam
pada keseimbanganasam-basa adalah nilai keasaman kimiawi suatu zatatau larutan
dan dinyatakan sebagai pH. Sedangkan rasa asam pada makanan adalah jumlah isi
atau volume suatu zat dalam makanan yang membawa rasa asam. Ukuran yang
digunakan adalah dalam rasa asam adalah persentase isi atau persentase volume.
Makanan yang
rasanya asam tidak selalu memiliki pH asam. Selain cuka apel, buah-buahan
seperti jeruk, nanas, mangga, bahkan jeruk nipis dan jeruk lemon termasuk
makanan pembentuk basa. Sebaliknya, makanan ber-pH asam tidak selalu rasanya
asam. Daging yang dapat meningkatkan keasaman darah, rasanya sama sekali tidak
asam. Faktor yang dapat menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau basa
bukan rasa atau baunya, tetapi jenis kandungan mineralnya, kadar proteinnya,
dan kadar airnya.
Keasaman
dalam darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kondisi yang disebut
asidosis. Asidosis menyebabkan gangguan metabolisme, diikuti terjadinya pengentalan
atau penggumpalan darah, salah gizi(malnutrisi), dan munculnya
penyakit-penyakit degeneratif termasuk obesitas (kegemukan).
Beberapa
khasiat dari cuka apel tersebut adalah :Menurunkan Berat Badan, Terapi Ginjal
dan Kandung Kemih, Pencegahan Rambut Rontok dan Penyembuhan Ambeien
B.
PEPAYA
1.
Pengertian
Pepaya merupakan
tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika
Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman
pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di
daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan
(sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang
tinggi.
2.
Jenis
Pepaya
a) Pepaya
Jantan
Pohon pepaya ini
memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga
pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal
buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan
sempurna.
b)
Pepaya
Betina
Pepaya ini
memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa
bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan
besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna,
tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
c)
Pepaya
Sempurna
Memiliki bunga
yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan
penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian.
Terdapat 3 jenis
pepaya sempurna, yaitu:
1) Berbenang
sari 5 dan bakal buah bulat
2) Berbenang
sari 10 dan bakal buah lonjong.
3) Berbenang
sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
Pepaya sempurna
mempunyai 2 golongan:
1) Yang
dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
2) Yang berbuah musiman.
Jenis pepaya yang banyak dikenal orang di
Indonesia, yaitu:
1) Pepaya
semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
2) Pepaya
burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manis asam.
3.
Kandungan
Zat Gizi
Buah pepaya mengandung Vitamin A 2185 IU, Vitamin B
( thiamin ) 6 mg, Vitamin B2 (
riboflavin ) 7 mg, Niacin 82 mg, Vitamin C 140,1 mg, Magnesium 48 mg, Kalsium
46 mg dan Sodium 18 mg.
4.
Tempat
Tumbuh Pepaya
Tanaman
pepaya dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 10 m dpl dan paling baik tumbuh pada
ketinggian 600 – 700 m dpl. Keadaan iklim suatu daerah sangat mempengaruhui
rasa buahnya. Makin tinggi tempat tumbuhnya, makin kurang rasa manisnya. Tanah
yang baik untuk penanamannya adalah tanah yang gembur, subur, aliran airnya
yang baik dan air tanahnya cukup.
Tanaman pepaya merupakan tanaman tropis oleh
karenanya tanaman ini tidak tahan terhadap hawa dingin. Waktu yang baik untuk
bertanam ialah pada musim kemarau, karena pada musim berikutnya masa berubah
akan lama dan terus-menerus, sebab pembuahan bunga pepaya lebih berhasil pada
kelembapan tinggi.
5.
Hasil
Olahan Pepaya
Selain bisa dijadikan jus pepaya, salah satu produk
olahan buah pepaya adalah saos pepaya. Saos pepaya sendiri merupakan sejenis
penyedap masakan,berbentuk bubur kental dan berwarna merah, yang terbuat dari
buah pepaya segar yang telah matang
C. KEDONDONG ( Spondias dulcis Forst )
1.
Pengertian
Kedondong
merupakan tanaman buah berupa pohon yang dalam bahasa inggris disebut ambarella, otaheite apple, atau great hog plum. Di Asia Tenggara
disebut kedondong (Indonesia & Malaysia), hevi (Filipina), gway (Myanmar),
mokah (Kamboja), kook kvaan (Laos), makak farang (Thailand), dan co'c
(Vietnam). Kedondong berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.
2. Varietas Pepaya
Buah
kedondong yang disukai adalah yang rasanya manis, daging buahnya tebal dan
renyah, serta bijinya kecil dan tidak mengandung banyak serat. Jenis kedondong
yang diunggulkan adalah kedondong karimunjawa, kedondong Bangkok, dan kedondong
kendeng.
Tanaman kedondong berbentuk pohon berbatang lurus dan
besar. Varietas kerdil memiliki tinggi hingga 2 meter, sedangkan varietas
tinggi dapat mencapai 25 meter dengan garis tengah batang 30-40 cm. kedondong
umumnya berbunga pada bulan Juni-Agustus dan buahnya masak pada bulan
januari-april.
Tanaman kedondong dapat berbuah setelah berumur tiga
tahun sejak ditanam. Buah muda kulitnya berwarna hijau pekat. Ciri buah siap
panen adalah buah berukuran maksimal, padat, serta kulitnya berwarna hijau
kekuningan. Buah umumnya matang setelah 6-8 bulan sejak bunga mekar.
Daging buahnya berasa manis, sedikit asam, tekstur
renyah dan mengandung cukup cairan. Secara sepintas, aroma buah kedondong mirip
buah nanas, yaitu kombinasi antara asam dan manis. Jika sudah masak dan lunak,
aromanya menjadi berkurang dan kulitnya sulit dikupas.
Buah mengandung asam organic yang cukup banyak,
sehingga rasanya agak asam. Kadar sukrosa pada buah matang mencapai 8-10,5
g/10g, sehingga rasanya menjadi manis.
a.
Kedondong karimunjawa
pertama kali
ditemukan di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa tengah. Keistimewaan
kedondong jenis ini adalah ukuran buahnya yang sangat besar, sehingga sering
dijuluki sebagai keodndong raksasa atau kedondong super. Buahnya menempel pada
malai buah, dengan jumlah antara 2-4 buah per malai. Bentuk buahnya lonjong
dengan berat antara 0,7-1 kg per buah.
Pada saat
matang, buah kulit kedondong karimunjawa berwarna hijau bersemu kuning dan
mudah dikupas. Daging buah kekuningan dengan rasa manis sekali asam dan gurih.
Tekstur
daging buahnya renyah, sehingga kalau digigit akan menimbulkan bunyi yang
memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Bijinya sangat kecil dengan
serat-serat yang kaku dan pendek.
b.
Kedondong kendeng
memiliki
penampakan seperti kedondong biasa, yaitu berukuran kecil dengan bobot 250-500
g. Tebal daging buahnya mencapai 2-3 cm.
Keistimewaannya terletak pada rasanya yang manis dan
teksturnya yang renyah. Bijinya kecil dan sedikit berserat. Bila sudah matang,
kulitnya yang berwarna hijau kekuningan menjadi sulit dikupas.
3.
Klasifikasi Tanaman Kedondong
Dalam
sistematika (taksonami) tumbuhan, tumbuhan kedondong diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta ( tumbuhan
berbiji )
Sub
divisi : Angiospermae ( berbiji
tertutup )
Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping
dua)
Bangsa : Spindales
Suku
: Anacardiaceae
Marga
: Spondias
Spesies
: Spondias dulcis Forst
4.
Kandungan
Zat Gizi
Kandungan utama yang terdapat dalam buah kedondong
adalah unsur gula dalam bentuk sukrosa yang penting sebagai penambahan energi
dan vitalitas tubuh. Begitu juga dengan kandungan seratnya dan airnya yang
cukup tinggi bermanfaat dalam melancarkan pencernaan serta mencegah dehidrasi.
Tiap 100 gram buah yang dapat dimakan mengandung
80-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa,
0,85-3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan zat besi
sedangkan buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10%
(http://www.ristek.go.id.)
5.
Syarat Tumbuh
a.
Iklim
1)
Pohon kedondong cabang-cabangnya
rapuh dan mudah patah sehingga keadaan.angin yang terlalu kencang dapat merusak
pohon ini.
2)
Curah hujan yang diinginkan antara
1.000-1.500 mm/tahun. Pada saat musimkemarau daun kedondong rontok seluruhnya
dan pada musim penghujan akan tumbuh kembali dengan cepat.
3)
Pohon kedondong memerlukan banyak
cahaya; pohon yang ternaungi menghasilkan buah sedikit/tidak dapat berbuah sama
sekali.
4)
Suhu yang hangat sekitar 30 derajat
C sangat cocok untuk tanaman kedondong.
5)
Kelembaban udara sekitar 14%.
b.
Media Tanam
1)
Tanaman kedondong mampu tumbuh sama
baiknya pada tanah batu kapur dan tanah pasir asam, asalkan tanah itu memiliki
sistem pengaliran air yang baik.
Tanah
yang disukai adalah tanah yang porous, gembur, dan mengandung bahan organik.
2)
Derajat Keasaman tanah (pH) yang sesuai
untuk tanaman kedondong ialah antara 5,5-6,2. Apabila tanah terlalu asam maka
untuk menaikkan pH perlu dilakukan pengapuran.
3)
Tanaman kedondong tidak suka pada
genangan air. Akan tetapi pohon ini juga toleran terhadap kekeringan, dalam
keadaan stres dedaunannya akan rontok untuk sementara saja. Sistem pengairan
yang baik akan menunjang pertumbuhan kedondong sehingga produksinya melimpah.
Permukaan air tanah yang dapat dicapai oleh tanaman kedondong ialah antara
50-200 cm.
4)
Kelerengan tidak terlalu mempengaruhi
tanaman kedondong, namun tanamankedondong paling baik ditanam pada daerah yang
datar dengan kelerengan antara 0-10 derajat.
c.
Ketinggian Tempat
Tanaman kedondong tumbuh baik pada
dataran rendah yang kering sampai ketinggian 700 m dpl.
6. Hasil Olahan
Selain untuk asinan dan
rujak, kedondong juga dapat diolah menjadi acar, jus, manisan, jeli, selai,
dodol, sirup dan lain-lain.
D.
BELIMBING
1.
Pengertian
Buah
Belimbing yang dalam bahasa Inggris disebut StarFruit (karena kalau
dipotong vertikal akan membentuk gambaran bintang) adalah buah yang dihasilkan
dari pohon dengan nama sama, yaitu pohon Belimbing.
Belimbing
adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia,
India, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia
Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia.
Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida
Selatan dan Hawaii. Salah satu wilayah yang terkenal akan produksi belimbing
adalah Demak, Jawa Tengah. Belimbing Demak terkenal berukuran besar, warnaya
kuning cerah dan rasanya manis.
Buah
belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau.
Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji
kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan
sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C.
Pohon ini
memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna
merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan
dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon
belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing
sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
2.
Kandungan Zat Gizi
Nilai kandungan gizi Belimbing per
100 g (3.5 oz)
Zat gizi
|
Nilai
|
Energi
|
128 kj (
31 kcal )
|
Karbiohidrat
|
6,73 g
|
Gula
|
3,98 g
|
Diet serat
|
2,8 g
|
Lemak
|
33 g
|
Protein
|
1,04 g
|
Asam
pantotenat ( B5 )
|
0,39 mg (8
% )
|
Folat (
Vit.B9 )
|
12 mg ( 3
% )
|
Vitamin C
|
34,4 mg
(57 %)
|
Fosfor
|
12 mg ( 2
% )
|
Kalium
|
133 mg (3
% )
|
Seng
|
12 mg ( 1
% )
|
3.
Jenis-Jenis
Belimbing
a. Belimbing
Wuluh
Tanaman
ini memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain saponin, tanin, glukosid,
kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksida dan kalium sitrat. Beberapa
manfaat belimbing wuluh :
1)
Mengatasi batuk
2)
Mengatasi batuk pada anak
3)
Untuk rematik
4)
Untuk obat rejawat
5)
Obat darah tinggi
b. Belimbing
Manis
Buah
belimbing manis memilki khasiat sebagai antipiretik dan ekspektoran, sehingga
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi batuk pada anak-anak. Buahnya yang
mengandung banyak vitamin C memiliki manfaat
sebagai antiinflasi, analgesik dan diuretik, sehingga baik untuk
penyembuhan batuk, sariawan, sakit tenggorokan, mengatasi demam, hingga
mengatasi masalah kencing manis, dan kolesterol.
4.
Varietas
Belimbing
a)
Varietas Bangkok
Varietas Bangkok
memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cembung, duduk daun berhadapan,
bentuk daun bundar telur melebar ke samping, pangkal daun membulat pada daun
yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir dan ujung daun
meruncing.
Bunganya mirip dengan
bunga belimbing Varietas Malaya. Cabang bunganya lebih rapat dan batang/cabang
bunganya berwarna merah. Petal berjumlah 5 buah saling berlekatan, warnanya
ungu dengan tepi berwarna merah muda, sepal berjumlah 5 buah saling berseling dengan
petal, terdapat benang sari atas dan bawah, putik berbentuk tabung.
Buah yang matang
berwarna kuning, bisa dipanen pada saat 65 hari setelah berbunga. Rasa buah
manis asam dan mengandung banyak air.
b)
Varietas Demak
Varietas Demak memiliki
warna daun hijau tua, permukaan daun cekung, daun tipis, duduk daun berhadapan,bentuk
daun bundar telur, pangkal daun membulat pada daun yang paling atas dan
asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Bentuk bunga bulat,
kecil, tersusun dalam suatu tandan, warna tandan bunga merah tua, warna mahkota
bunga merah keunguan sedangkan warna benang sari kekuningan. Jumlah bunga per
tandan antara 1–3 buah. Petal bejumlah 5 buah berwarna ungu tua, terdapat
benang sari di bagian bawah ovul, dan mempunyai putik berbentuk tabung.
Buah muda berwarna
hijau muda, sedangkan buah matang berwarna putih kekuningan, buah matang dapat
dipanen 65 hari setelah berbunga, Rasa buah manis asam, kurang renyah dan
mengandung banyak air.
c)
Varietas Dewi
Varietas Dewi memiliki
warna daun hijau tua, permukaan daun cembung, daun tipis, duduk daun berhadapan,
bentuk daun bundar telur melebar ke samping, pangkal daun membulat pada
daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun
meruncing .
Pohon belimbing Varietas
Dewi mempunyai warna batang kecoklatan pada batang muda dan abu-abu pada batang
tua. Bentuk daun bulat telur, bergelombang dengan ujung daun lancip. Warna
permukaan daun hijau tua dan agak mengkilap. Kedudukan daun mendatar sampai
dengan condong ke bawah.
Bentuk bunga bulat,
kecil, tersusun dalam suatu tandan,warna tandan bunga merah tua, warna mahkota
bunga merah keunguan sedangkan warna benang sari kekuningan.
Buah muda berwarna
hijau muda, sedangkan buah matang kekuningan. Buah matang 65 hari setelah
berbunga, warnanya kuning tetapi pada belimbingannya berwarna agak kehijauan.
Rasanya manis asam dan mengandung banyak air.
d)
Varietas Malaya
Varietas Malaya
memiliki warna daun hijau muda, permukaan daun cekung, ketebalan daun agak
tipis, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar telur, pangkal
daun runcing tetapi agak membundar pada daun yang paling atas dan asimetrik
pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Pada dasarnya bunga
varietas ini sama dengan belimbing Varietas Dewi, namun perbedaannya terletak
pada bunganya yang berukuran lebih kecil dengan warna putih keunguan. Perbedaan
lainnya yakni tangkainya mempunyai banyak cabang dan rapat sehingga bunganya
terlihat lebih banyak.
Warna bunganya agak
kemerah-merahan (jingga) hampir ke merah tetapi belimbinganya berwarna hijau.
Buah muda berwarna
hijau tua, buah matang kuning tua. Buah matang 70 hari setelah berbunga. Daging
buahnya tebal dan rasanya manis.
e) Varietas
Penang
Varietas Penang
memiliki warna daun hijau, permukaan daun cembung, daun tipis, duduk daun
berhadapan, bentuk daun bundar telur, pangkal daun runcing pada
daun yang paling atas, dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun
meruncing.
Bunga varietas ini
hampir sama dengan bunga belimbing Varietas Filipin hanya saja Varietas Penang
mempunyai benang sari bawah yang berjumlah 5 buah. Bentuk sepalnya lebih jelas
seperti tabung daripada bunga belimbing varietas lain. Pada waktu kuncup,
sepalnya terbuka dan saat mekar sepalnya tertutup.
Buah muda berwarna
hijau tua, sedangkan buah matang kuning tua. Buah matang 70 hari setelah
berbunga, warnanya kuning kemerah-merahan. Rasa buahnya manis dan sangat banyak
mengandung air.
f)
Varietas Rawasari
Varietas Rawasari
memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cekung, daun lebih kaku, duduk
daun berhadapan, bentuk daun bundar telur dengan lebih melebar ke bawah,
pangkal daun runcing pada daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di
pinggir, ujung daun meruncing.
Bunganya hampir sama
dengan Varietas Filipin akan tetapi cabangnya pendek dan agak jarang. Sepalnya
berwarna merah saat kuncup. Warna sepalnya perpaduan antara warna merah muda
dan putih saat mekar. Buah muda berwarna hijau muda, buah matang putih
kekuningan. Buah matang 65 hari setelah berbunga rasanya manis asam dan banyak
mengandung air.
g)
Varietas Sembiring
Varietas Sembiring
memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cekung, daun lebih kaku, duduk
daun berseling, bentuk daun bundar telur, pangkal daun runcing pada daun
yang paling atas, asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Bunga dan coraknya
mirip dengan bunga belimbing Varietas Filipin, tetapi sepalnya lebih besar,
terbuka dan terpisah berbeda dengan waktu buah juvenil.
Buah muda berwarna
hijau muda, buah matang kuning tua. Buah matang 70 hari setelah berbunga
rasanya manis asam dan banyak mengandung air.
h)
Varietas Wulan
Varietas Wulan memiliki
warna daun hijau, permukaan daun cekung, daun tipis, duduk daun berhadapan, bentuk
daun bundar telur memanjang, pangkal daun runcing pada daun yang paling atas
dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Bunga varietas ini
hampir sama dengan Varietas Malaya. Bentuk bunganya bulat, kecil dalam tandan
yang berwarna merah tua, mahkota bunga berwarna merah keunguan, warna benang
sari kekuning-kuningan.
Buah muda berwarna
hijau muda, warna buah matang kuning agak keputih-putihan, daging buah agak
tebal dan rasanya manis. Buah matang dapat dipanen 65 hari setelah berbunga.
5. Tempat Tumbuh Belimbing
Belimbing
dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya sedang, angin yang tidak terlalu
kencang, di daerah terbuka dan mendapatkan sinar matahari secara memadai dengan
intensitas penyinaran 45 – 50 %, tanahnya subur, gembur, banyak mengandung
bahan organik, derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu Ph 5,5 –
7,5, kandungan air dalam tanah ataui kedalaman air tanah antara 50 – 200 cm
dibawah permukaan tanah, dan ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman
belimbing yaitu dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
6. Hasil Olahan Belimbing
Selain
dapat dipasarkan dalam bentuk buah segar, buah belimbing ini dapat diolah
terlebih dahulu. Misalnya saja diolah menjadi minuman seperti jus belimbing
ataupun sirup belimbing seperti yang dilakukan oleh Maria Gigih Sandy dengan
label winner.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Apel
merupakan jenis buah yang dihasilkan dari pohon apel. Apel dapat ditemui dalam
berbagai jenis, yaitu : apel merah, apel hijau, apel manalagi, apel fuji dan
apel malang. Apel banyak mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, tanin, kaya
serat dan kaya mineral.
Belimbing
adalah tumbuhan penghasilbuah berbentuk khas yang berassal dari Indonesia,
India, dan Srilangka. Belimbing dapat ditemukan dengan dua jenis yaitu :
Belimbing Wuluh dan Belimbing Manis. Belimbing dapat tumbuh pada daerah yang
curah hujannya sedang, angin yang tidak terlalu kencang, didaerah terbuka dan
mendapat sinar matahari secara memadai, tanahnya subur dan gembur.
Pepaya
merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari
Amerika Tengah dan Hindia. Buah pepaya merupakan buah bermutu dan bergizi. Di
Indonesia, jenis pepaya dapat digolongkan menjadi : pepaya semangka dan pepaya
burung.
Kedondong
adalah tanaman yang tergolong kedalam suku mangga-manggaan. Tanaman ini dikenal
dengan nama amberella. Kandungan utama yang terdapat dalam buah kedondong
adalah unsur gula dalm bentuk sukrosa yang penting sebagai penambah energi dan
vitalitas tubuh. Buah kedondong dapat diolah menjadi asinan, rujak, acar, jus,
manisan dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar