search

Loading

Selasa, 18 Desember 2012

makalah apel,belimbing,pepaya dan kedondong


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
        
        Buah-buahan merupakan bahan pangan yang termasuk penting dan semestinya ada dalam daftar bahan makanan kita sehari-hari. Karena di dalam buah-buahan tersebut terkandung sumber nutrisi yang sangat diperlukanoleh tubuh contohnya vitamin, mineral dan serat. Banyak masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat kurang mengkonsumsi buah-buahan. Seperti contoh kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sariawan untuk gejala yang ringan dan yang parah adalah scurvy dan kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A dapat menyebabkan rabun senja. Oleh karena itu mengkonsumsi buah-buahan adalah mutlak bagi tubuh dan kesehatan.
           Maka itu makalah ini akan membahas tentang beberapa jenis buah-buahan yaitu : apel, belimbing, pepaya dan kedondong. Makalah ini juga menjelaskan tentang kandungan gizi yang terdapat didalam buah-buahan agar manusia tidak lupa untuk mengkonsumsi buah-buahan karena setiap buah-buahan memilki zat gizi yang berbeda-beda. Dan juga, makalah ini juga akan membahas tentang hasil olahan buah-buahan.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
2.      Apakah macam-macam buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
3.      Apasajakah kandungan gizi yang terdapat di dalam buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
4.      Dimanakah tempat tumbuh buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?
5.      Apasaja hasil olahan buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong ?

C.    Tujuan
1.      Untuk  mengetahui pengertian buah apel, belimbing, pepaya dan kedondong.
2.      Untuk mengetahui klasifikasi beberapa jenis buah-buahan dan hasil olahannya
3.      Untuk mengetahui kandungan zat giziyang terdapat di dalam buah-buahan.
4.      Untuk mengetahui tempat tumbuh beberapa jenis buah-buahan





BAB II
PEMBAHASAN

A.    APEL
1.      Pengertian Apel
                                Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel.          
Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras.
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.

2.      Jenis-Jenis Apel

a.        Golden Delicious
Berasal dari Amerika. Ukuran buah ini termasuk ukuran sedang yaitu antara 67 x 64 mm. Bentuk buahnya round conical sampai oblong. Kulit buah berwarna hijau kekuningan. Tangkai buahnya kecil yaitu 2mm tetapi sangat panjang antara 30 – 41 mm. Bekas kelopak bunga tertutup atau setengah terbuka dan memiliki sepal yang panjang.Buah ini memiliki aroma yang harum. Daging buahnya berair banyak dan rasanya manis agak asam menyegarkan. Garis tengah buah berbetuk basal, sedangkan bijinya berbentuk agak bulat dan berujung tumpul.


b.      Apel Merah
Berasal dari Amerika, kulit agak tebal, warna kulit merah hati bergaris-garis, daging buah lunak, berair, rasa manis sedikit asam. Enak dimakan dalam keadaan segar.
Ukuran buah ini tergolong besar yaitu 70 x 70 mm. Bentuknya oblong sampai oblong conical. Pangkal buah mendatar dan sisi-sisinya bulat. Memiliki pucuk buah yang agak datar. Tangkai buahnya cukup tebal dengan panjang sekiatr 19 –22 mm. Bekas kelopak bunga berukuran sedang dan terbuka. Garis tengah buah ini berbentuk median dan bijinya berbentuk bulat berujung tumpul.
c.        Gala
Berasal dari New Zeland. Di Indonesia, apel ini dijual dengan nama apel lengkeng Prancis. Warna kulit kuning dengan garis-garis vertikal berwarna merah jambu, berair, daging buah keras, manis, aroma lebih tajam. Enak dimakan segar dan dibuat masakan.
d.       Apel Hijau
Apel jenis granny smith mulai dikonsumsi sekitar tahun 1868. Di negara 4 musim, seperti Inggris, apel ini rasanya tawar sehingga hanya dipakai sebagai buah olahan. Namun, granny smith yang berbuah di Indonesia rasanya lebih manis dari princess noble.
Buah ini memiliki ukuran buah yang cukup besar yaitu 64 x61 mm. Bentuknya round conical. Pangkal buah rata dan kedua sisinya menggelembung. Pucuk buahnya juga datar. Tangkai buah berukuran kecil, berkisar antara 2 –2,5 mm. Bekas kelopak bunga tertutup atau setengah terbuka. Sepalnya berbentuk lonjong. Daging buah berair banyak dan berwarna putih. Bentuk garis tengah basal mengikat. Memiliki biji yang panjang dengan ujung yang runcing
e.       Apel Manalagi
Rasa daging buahnya manis walaupun belum matang , aromanya kuat. Tekstur agak liat, kandungan airnya kurang, hanya 84,05 %. Daging buah berwarna putih kekuningan. Bentuk buah agak bulat dengan ujung dan pangkal berlekuk dangkal. Kulit buah berwarna hijau muda kekuningan saat matang. Diameter buah antara 4-7 cm dan berat 75-160 g per buah. Bentuk bijinya bulat dengan ujung tumpul dan berwarna cokelat tua.
f.        Apel Malang
Apel Malang rasanya segar, perpaduan antara rasa manis dan ada rasa asam, berwarna merah semburat hijau segar. Tektur daging keras.



g.      Apel Fuji
Apel fuji merupakan hasil seleksi silangan antara reddelicious dengan ralls janet yang dilakukan di jepang. Fuji diperkenalkan tahun 1962 dan kini populer di Jepang, Cina, Korea dan Amerika. Di negara jepang, apel fuji berwarna merah cerah dan ukurannya sebanding dengan mc. Intosh. Hal ini mungkin terjadi karena ada perbedaan suhu siang anatar 18 –23­C dan malamantara 8 –10oC yang cukup besar.
Sedangkan di Malang, kulitnya berubah warna menjadi merah hijau kecoklatan. Daging buahnya putih kekuningan, berair dan memiliki tekstur yang renyah. Rasa buah ini manis dan agak asam namun cukup menyegarkan. Bentuk buahnya flat round. Pucuk buah mendatar. Kedua sisinya bulat.

3.      Syarat Tumbuh

a.       Iklim

1)      Curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150hari/tahun. Dalam setahun banyaknyabulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkanbunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah.
2)       Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukupantara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.
3)      Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C.
4)      Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel sekitar 75-85%.

b.      Media Tanam

1)      Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yangbersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, dan struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai variasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan unsur hara dan kemampuanmenyimpanan airnya optimal.
2)      Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.
3)      Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman apeladalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia.
4)      Dalam pertumbuhannya tanaman apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup.
5)       Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat teras sering maka tanah masih layak ditanami.
c.       Ketinggian
Tanaman apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian700-1200 m dpl. Dengan ketinggian optimal 1000-1200 m dpl.

4.      Kandungan gizi dalam Apel

Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral, serta unsur lain seperti fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar dan lainnya. Zat inilah yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
1.      Kaya Vitamin
Buah apel kaya akan kandungan vitamin. Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah apel yaitu vitamin A,vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitaminB6, vitamin B9 dan vitamin C.
2.      Kaya Mineral
Buah apel mengandung banyak mineral, misalnya kalsium, magnesium, potasium, zat besi dan zinc.
3.      Fitokimia
Buah apel juga mengandung fitokimia. Fitokimia merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan. Fitokimia ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolestrol jahat (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
4.      Kaya Serat
Apel kaya akan serat sehingga baik sekali untuk orang yang sedang melakukan diet. Hal ini disebabkan karena serat yang tinggi dapat mencegah lapar yang datang lebih cepat. Selain itu, serta buah apel berguna untuk mengikat lemak dan kolesterol jahat dalam tubuh untuk dibuang.
5.      Tanin
Buah apel memiliki kandungan tanin. Tanin adalah zat berfungsi membersihkan dan meyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi maupun penyakit gusi.
6.      Baron
Buah apel mengandung baron. Baron berfungsi untuk mempertahankan jumlah estrogen dalam tubuh wanita.
7.      Flavoid
Flavoid pada buah apel berfungsi untuk menurunkan resiko penyakit kanker.


8.      Asam D-GluraricAsam D-gluraric
pada buah apel ini merupakan zatyang dapat menurunkan kadar kolesterol.
9.      Quercetin
merupakan zat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar antioksidan sehingga tubuh terasa lebih sehat dan dapat mencegah berbagai penyakit.
10.  Asam tartar
Dalam apel juga mengandung asam tartar. Asamtartar ini dapat menyehatkan saluran pencernaan, karena zat ini dapat membunuh bakteri yang terdapat dalam saluran pencernaan.
11.  Kandungan Lain
Apel mempunyai banyak manfaat. Jumlah vitamin dan mineralnya sangat tinggi. Selain mampu mencegahpenyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes melitus, dan penyakit kanker, buah ini juga mampu membunuhvirus dan bakteri.
Kandungan gizi dalam 100 gram buah apel adalah 58 kkal energi, 4 gram lemak, 3 gram protein, 14,9 karbohidrat, 900 IU vitamin, 7 mg tiamin, 3 mgriboflavin, 2 mg niacin, 5 mg vitamin C,  0,04 mgvitamin B1,  0,04 mg vitamin B2,  6 mg kalsium, 3 mg zat besi, 10 mg fosfor, dan 130 mg potasium (kalium).
Disamping itu, fungsi apel sebagai pencegahan peyakit terletak pada kandungan karoten dan pektinnya. Karoten memiliki aktivitas sebagai vitamin Adan antioksidan yang berguna untuk menangkal radikal bebas penyebab penyakit radikal bebas. Pektin adalah salah satu jenis serat yang bersifat larut dalam air. Karena berbentuk gel, pektin dalam memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa makanan padasaluran pembuangan. Pektin juga dikenal sebagai antiokkolesterol karena dapat pengikat asam empedu yang merupakan ekskresi dari metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang diikat oleh pektin dan terbuang keluar tubuh, makin banyak kolesterol yang dimetabolisme yang artinya jumlah kolesterol akan menurun. Selain itu  pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam air, memperlunak feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dalam usus.
Buah apel memiliki indeks glikemik yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa kadar gula alami yang terdapat dalam apel tidak mempengaruhi naiknya gula darah. Konsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah serta menurunkan tekanan dan kolesterol.

5.      Hasil olahan Buah Apel
Selain dimakan segar, apel juga dapat diolah dalam bentuk jam (selai), jeli dan sari buah. Meskipun namanya olahan namun bahan yang dipakai bukan berarti buah yang cacat atau yang sudah busuk. biasanya buah apel yang diubah menjadi bentuk olahan seperti ini adalah buah apel yang berukuran kecil sehingga tidak masuk grade untuk dipasarkan atau bisa juag hasil penjarangan. Kandungan pektin dalam apel mencapau 24%. Pektin yang dapat membentuk gel bila ditambahkan dengan gula pada pH tetentu memegang peranan yang penting dalam industri selai, jeli dan sari buah
a)      Selai
Selai adalah bahan makanan berbentuk semi padat. Selai diperoleh dari hasil olahan buah apel setengah matang dan yang matang. Campuran ini diperlukan agar aroma selai menjadi harum. Kental encernya selai tergantung pada waktu pemasakan. Semakin lama dimasak, semakin keras selai yang diperoleh.
Cara membuatnya tidak sulit. Bersihkan buah dari kotoran yang melekat. Kupas kulit buah dan potong dagingnya kecil-kecil. Bubuhkan 150-170 ml air pada setiap kilogram buah. Selanjutnya adonan ini dimasak sampai daging buah lumat dan isinya tinggal setengah. Kemudian tambahkan gula dua pertiga kilogram untuk setiap kilgram apel. Bisa juga ditambah 0,1 % natrium benzoat per kilogram berat buah sebagai bahan pengawet.
Selama pemasakan buah harus selalu di aduk. Bila sudah masak, langsung diangkat sambil terus di aduk sampai busanya hilang. Selai yang sudah masak dimasukkan ke dalam wadah yang sudah tersedia.
b)      Jeli
Biasanya berasal dari buah rontokan hasil penjarangan yang jumlahnya cukup lumayan. Paling tidak dari satu pohon ada 0,5 kg buah yang dirontokkan. Bahan baku yang baik adalah apel yang rontokannya baru saja dipetik. Kalau apel tersebut disimpan terlebih dahulu maka pHnya akan naik.
Kerugiannya adalah rasanya yang sepat akan mengurangi aroma jeli. Pada apel rontokan yang langsung diolah, pHnya masih rendah sehingga kandungan asam dan vitamin C nya tinggi. Buah apel yang baru saja dijarangkan harus segera dibersihkan dan dirajang. Rajangan apel diberi air dengan perbandingan 1 : 1 kemudian direbus. Panci yang dipakai dari bahan stainles steel bukan alumunium karena akan menurunkan mutu. Setelah rebusan mendidih, dinginkan selma 30 menit. Tahap selanjutnya rajangan di aduk sampai rata kemudian diperas dengan kain kasa untuk diambil filratnya. Filtrat yang sudah diambil, diatur pH nya menjadi 3,5 dengahn asamsitrat. Setelah itu tambahkan gula dengan perbandingan 1 : 1 dan direbus kembali dengan suhu104oC. Selama direbus, rajangan apel diaduk sampai terbentuk jeli dan pindahkan ke wadah gelas.
Dari satu kilogram buah apel ditambah satu liter air akan diperoleh 725 ml filtrat. Dari filtrat tersebut dihasilkan 435 ml jeli atau dua botol jeli berkapasitas 175 ml. Jeli tersebut mengandung 3,43 mg vitamin C / 100 gr, sedangkan kadar gulanya sebesar 67, 35 %.
c)      Sari Apel atau Cuka Apel
Bentuk olahan yang lain yaitu sari buah. Sari buah dibagi menjadi 2 dilihat dari kekentalan kandungan pektinnya. Kandungan pektin yang banyak akan membuat warna sari buah keruh, sedangkan bila kandungan pektinnya sedikit maka warnanya akan bening. Sari buah apel termasuk sari buah bening.
Sari buah tersebut dapat dibuat semakin bening dengan penambahan gelatin. Jumlah gelatin yangditambahkan biasanya 0,005%. Umumnya produsen sari buah apel menjernihkan dengan cara tradisional, yakni dengan cara mendiamkannya selama 10-16 jam dan kemudian di saring. Sedangkan untuk mempertahankan keawetannya biasanya ditambahkan asam sitrat sampai pHnya mencapai 4,0.
Langkah pertama yang dilakukan adalah membersihkannya sampai bersih kemudian merajangnya dengan ukuran kecil-kecil. Hasil rajangan tersebut kemudian digerus sampai hancur dan diberi air dengan perbandingan 1 : 5.
Adonan tersebut disaring agar bagian padat terpisah dengan bagian cair. Hasil saringan didiamkan untuk mengendapkan padatan yang tersisa.
Pada filtrat tersebut selanjutnya ditambahkan gula sebesar 100–200 gram per liter, 1 gram natrium benzoat dan asam sitrat. Selanjutnya dilakukan inkubasi selama 50 menit pada suhu 30oC. Sari buah yang sudah jadi dan masih panas segera dimasukkan ke wadah yang sudah tersedia. Sebelum dipakai sebaiknya sari buah beserta botolnya disterilisasi dengan cara merendamnya pada air mendidih.
Cuka apel tidak membuat perut kita asam, karena makanan ini bukan makanan pembentuk asam. Cuka apel mengandung zat-zat pembentuk basa, sehingga baik untuk membantu menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.
Keseimbangan yang dibutuhkan tubuh kita adalah 80 persen basa dan 20 persen asam. Asam dalam keseimbangan asam-basa tidak ada kaitannya dengan rasa asam pada makanan. Asam pada keseimbanganasam-basa adalah nilai keasaman kimiawi suatu zatatau larutan dan dinyatakan sebagai pH. Sedangkan rasa asam pada makanan adalah jumlah isi atau volume suatu zat dalam makanan yang membawa rasa asam. Ukuran yang digunakan adalah dalam rasa asam adalah persentase isi atau persentase volume.
Makanan yang rasanya asam tidak selalu memiliki pH asam. Selain cuka apel, buah-buahan seperti jeruk, nanas, mangga, bahkan jeruk nipis dan jeruk lemon termasuk makanan pembentuk basa. Sebaliknya, makanan ber-pH asam tidak selalu rasanya asam. Daging yang dapat meningkatkan keasaman darah, rasanya sama sekali tidak asam. Faktor yang dapat menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau basa bukan rasa atau baunya, tetapi jenis kandungan mineralnya, kadar proteinnya, dan kadar airnya.
Keasaman dalam darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kondisi yang disebut asidosis. Asidosis menyebabkan gangguan metabolisme, diikuti terjadinya pengentalan atau penggumpalan darah, salah gizi(malnutrisi), dan munculnya penyakit-penyakit degeneratif termasuk obesitas (kegemukan).
 Beberapa khasiat dari cuka apel tersebut adalah :Menurunkan Berat Badan, Terapi Ginjal dan Kandung Kemih, Pencegahan Rambut Rontok dan Penyembuhan Ambeien
B.     PEPAYA        

1.      Pengertian
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis. di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu dan bergizi yang tinggi.

2.      Jenis Pepaya

a)      Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
b)      Pepaya Betina
Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
c)      Pepaya Sempurna
Memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian.

Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1)      Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat
2)      Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3)      Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
       Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan:
1)      Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
2)      Yang berbuah musiman.
 Jenis pepaya yang banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu:
1)      Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
2)      Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manis asam.

3.      Kandungan Zat Gizi
Buah pepaya mengandung Vitamin A 2185 IU, Vitamin B ( thiamin ) 6  mg, Vitamin B2 ( riboflavin ) 7 mg, Niacin 82 mg, Vitamin C 140,1 mg, Magnesium 48 mg, Kalsium 46 mg dan Sodium 18 mg.

4.      Tempat Tumbuh Pepaya
 Tanaman pepaya dapat tumbuh pada ketinggian 0 – 10 m dpl dan paling baik tumbuh pada ketinggian 600 – 700 m dpl. Keadaan iklim suatu daerah sangat mempengaruhui rasa buahnya. Makin tinggi tempat tumbuhnya, makin kurang rasa manisnya. Tanah yang baik untuk penanamannya adalah tanah yang gembur, subur, aliran airnya yang baik dan air tanahnya cukup.
Tanaman pepaya merupakan tanaman tropis oleh karenanya tanaman ini tidak tahan terhadap hawa dingin. Waktu yang baik untuk bertanam ialah pada musim kemarau, karena pada musim berikutnya masa berubah akan lama dan terus-menerus, sebab pembuahan bunga pepaya lebih berhasil pada kelembapan tinggi.
5.      Hasil Olahan Pepaya
Selain bisa dijadikan jus pepaya, salah satu produk olahan buah pepaya adalah saos pepaya. Saos pepaya sendiri merupakan sejenis penyedap masakan,berbentuk bubur kental dan berwarna merah, yang terbuat dari buah pepaya segar yang telah matang

C.     KEDONDONG ( Spondias dulcis Forst )
1.      Pengertian
 Kedondong merupakan tanaman buah berupa pohon yang dalam bahasa inggris disebut ambarella, otaheite apple, atau great hog plum. Di Asia Tenggara disebut kedondong (Indonesia & Malaysia), hevi (Filipina), gway (Myanmar), mokah (Kamboja), kook kvaan (Laos), makak farang (Thailand), dan co'c (Vietnam). Kedondong berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara.
2.      Varietas Pepaya
Buah kedondong yang disukai adalah yang rasanya manis, daging buahnya tebal dan renyah, serta bijinya kecil dan tidak mengandung banyak serat. Jenis kedondong yang diunggulkan adalah kedondong karimunjawa, kedondong Bangkok, dan kedondong kendeng.
Tanaman kedondong berbentuk pohon berbatang lurus dan besar. Varietas kerdil memiliki tinggi hingga 2 meter, sedangkan varietas tinggi dapat mencapai 25 meter dengan garis tengah batang 30-40 cm. kedondong umumnya berbunga pada bulan Juni-Agustus dan buahnya masak pada bulan januari-april.
Tanaman kedondong dapat berbuah setelah berumur tiga tahun sejak ditanam. Buah muda kulitnya berwarna hijau pekat. Ciri buah siap panen adalah buah berukuran maksimal, padat, serta kulitnya berwarna hijau kekuningan. Buah umumnya matang setelah 6-8 bulan sejak bunga mekar.
Daging buahnya berasa manis, sedikit asam, tekstur renyah dan mengandung cukup cairan. Secara sepintas, aroma buah kedondong mirip buah nanas, yaitu kombinasi antara asam dan manis. Jika sudah masak dan lunak, aromanya menjadi berkurang dan kulitnya sulit dikupas.
Buah mengandung asam organic yang cukup banyak, sehingga rasanya agak asam. Kadar sukrosa pada buah matang mencapai 8-10,5 g/10g, sehingga rasanya menjadi manis.

a.       Kedondong karimunjawa
pertama kali ditemukan di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa tengah. Keistimewaan kedondong jenis ini adalah ukuran buahnya yang sangat besar, sehingga sering dijuluki sebagai keodndong raksasa atau kedondong super. Buahnya menempel pada malai buah, dengan jumlah antara 2-4 buah per malai. Bentuk buahnya lonjong dengan berat antara 0,7-1 kg per buah.
Pada saat matang, buah kulit kedondong karimunjawa berwarna hijau bersemu kuning dan mudah dikupas. Daging buah kekuningan dengan rasa manis sekali asam dan gurih.
Tekstur daging buahnya renyah, sehingga kalau digigit akan menimbulkan bunyi yang memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Bijinya sangat kecil dengan serat-serat yang kaku dan pendek.
b.      Kedondong kendeng
 memiliki penampakan seperti kedondong biasa, yaitu berukuran kecil dengan bobot 250-500 g. Tebal daging buahnya mencapai 2-3 cm.
Keistimewaannya terletak pada rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah. Bijinya kecil dan sedikit berserat. Bila sudah matang, kulitnya yang berwarna hijau kekuningan menjadi sulit dikupas.
3.      Klasifikasi Tanaman Kedondong
Dalam sistematika (taksonami) tumbuhan, tumbuhan kedondong diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
Sub divisi        : Angiospermae ( berbiji tertutup )
Kelas               : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)
Bangsa                        : Spindales
Suku                : Anacardiaceae
Marga              : Spondias
Spesies            : Spondias dulcis Forst
4.      Kandungan Zat Gizi
Kandungan utama yang terdapat dalam buah kedondong adalah unsur gula dalam bentuk sukrosa yang penting sebagai penambahan energi dan vitalitas tubuh. Begitu juga dengan kandungan seratnya dan airnya yang cukup tinggi bermanfaat dalam melancarkan pencernaan serta mencegah dehidrasi.
Tiap 100 gram buah yang dapat dimakan mengandung 80-85 gram air, 0,5-0,8 gram protein, 0,3-1,8 gram lemak, 8-10,5 gram sukrosa, 0,85-3,60 gram serat. Daging buahnya merupakan sumber vitamin C dan zat besi sedangkan buah yang belum matang mengandung pektin sekitar 10% (http://www.ristek.go.id.)
5.      Syarat Tumbuh

a.      Iklim
1)      Pohon kedondong cabang-cabangnya rapuh dan mudah patah sehingga keadaan.angin yang terlalu kencang dapat merusak pohon ini.
2)      Curah hujan yang diinginkan antara 1.000-1.500 mm/tahun. Pada saat musimkemarau daun kedondong rontok seluruhnya dan pada musim penghujan akan tumbuh kembali dengan cepat.
3)      Pohon kedondong memerlukan banyak cahaya; pohon yang ternaungi menghasilkan buah sedikit/tidak dapat berbuah sama sekali.
4)      Suhu yang hangat sekitar 30 derajat C sangat cocok untuk tanaman kedondong.
5)      Kelembaban udara sekitar 14%.

b.      Media Tanam
1)      Tanaman kedondong mampu tumbuh sama baiknya pada tanah batu kapur dan tanah pasir asam, asalkan tanah itu memiliki sistem pengaliran air yang baik.
Tanah yang disukai adalah tanah yang porous, gembur, dan mengandung bahan organik.
2)      Derajat Keasaman tanah (pH) yang sesuai untuk tanaman kedondong ialah antara 5,5-6,2. Apabila tanah terlalu asam maka untuk menaikkan pH perlu dilakukan pengapuran.
3)      Tanaman kedondong tidak suka pada genangan air. Akan tetapi pohon ini juga toleran terhadap kekeringan, dalam keadaan stres dedaunannya akan rontok untuk sementara saja. Sistem pengairan yang baik akan menunjang pertumbuhan kedondong sehingga produksinya melimpah. Permukaan air tanah yang dapat dicapai oleh tanaman kedondong ialah antara 50-200 cm.
4)      Kelerengan tidak terlalu mempengaruhi tanaman kedondong, namun tanamankedondong paling baik ditanam pada daerah yang datar dengan kelerengan antara 0-10 derajat.

c.       Ketinggian Tempat
Tanaman kedondong tumbuh baik pada dataran rendah yang kering sampai ketinggian 700 m dpl.
6.      Hasil Olahan
Selain untuk asinan dan rujak, kedondong juga dapat diolah menjadi acar, jus, manisan, jeli, selai, dodol, sirup dan lain-lain.

D.    BELIMBING

1.      Pengertian
Buah Belimbing yang dalam bahasa Inggris disebut StarFruit (karena kalau dipotong vertikal akan membentuk gambaran bintang) adalah buah yang dihasilkan dari pohon dengan nama sama, yaitu pohon Belimbing.
Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India, dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika, Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii. Salah satu wilayah yang terkenal akan produksi belimbing adalah Demak, Jawa Tengah. Belimbing Demak terkenal berukuran besar, warnaya kuning cerah dan rasanya manis.
Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung banyak vitamin C.
Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
2.      Kandungan Zat Gizi
            Nilai kandungan gizi Belimbing per 100 g (3.5 oz)
Zat gizi
Nilai
Energi
128 kj ( 31 kcal )
Karbiohidrat
6,73 g
Gula
3,98 g
Diet serat
2,8 g
Lemak
33 g
Protein
1,04 g
Asam pantotenat ( B5  )
0,39 mg (8 % )
Folat ( Vit.B9 )
12 mg ( 3 % )
Vitamin C
34,4 mg (57 %)
Fosfor
12 mg ( 2 % )
Kalium
133 mg (3 % )
Seng
12 mg ( 1 % )







3.      Jenis-Jenis Belimbing
a.       Belimbing Wuluh
Tanaman ini memiliki berbagai kandungan kimia, antara lain saponin, tanin, glukosid, kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksida dan kalium sitrat. Beberapa manfaat belimbing wuluh :
1)      Mengatasi batuk
2)      Mengatasi batuk pada anak
3)      Untuk rematik
4)      Untuk obat rejawat
5)      Obat darah tinggi

b.      Belimbing Manis
Buah belimbing manis memilki khasiat sebagai antipiretik dan ekspektoran, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi batuk pada anak-anak. Buahnya yang mengandung banyak vitamin C memiliki manfaat  sebagai antiinflasi, analgesik dan diuretik, sehingga baik untuk penyembuhan batuk, sariawan, sakit tenggorokan, mengatasi demam, hingga mengatasi masalah kencing manis, dan kolesterol.

4.      Varietas Belimbing

a)       Varietas Bangkok
Varietas Bangkok memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cembung, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar telur melebar ke samping, pangkal daun membulat pada daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir dan ujung daun meruncing.
Bunganya mirip dengan bunga belimbing Varietas Malaya. Cabang bunganya lebih rapat dan batang/cabang bunganya berwarna merah. Petal berjumlah 5 buah saling berlekatan, warnanya ungu dengan tepi berwarna merah muda, sepal berjumlah 5 buah saling berseling dengan petal, terdapat benang sari atas dan bawah, putik berbentuk tabung.
Buah yang matang berwarna kuning, bisa dipanen pada saat 65 hari setelah berbunga. Rasa buah manis asam dan mengandung banyak air.
b)       Varietas Demak
Varietas Demak memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cekung, daun tipis, duduk daun berhadapan,bentuk daun bundar telur, pangkal daun membulat pada daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Bentuk bunga bulat, kecil, tersusun dalam suatu tandan, warna tandan bunga merah tua, warna mahkota bunga merah keunguan sedangkan warna benang sari kekuningan. Jumlah bunga per tandan antara 1–3 buah. Petal bejumlah 5 buah berwarna ungu tua, terdapat benang sari di bagian bawah ovul, dan mempunyai putik berbentuk tabung.
Buah muda berwarna hijau muda, sedangkan buah matang berwarna putih kekuningan, buah matang dapat dipanen 65 hari setelah berbunga, Rasa buah manis asam, kurang renyah dan mengandung banyak air.

c)      Varietas Dewi
Varietas Dewi memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cembung, daun tipis, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar telur melebar ke samping, pangkal daun membulat pada daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Pohon belimbing Varietas Dewi mempunyai warna batang kecoklatan pada batang muda dan abu-abu pada batang tua. Bentuk daun bulat telur, bergelombang dengan ujung daun lancip. Warna permukaan daun hijau tua dan agak mengkilap. Kedudukan daun mendatar sampai dengan condong ke bawah.
Bentuk bunga bulat, kecil, tersusun dalam suatu tandan,warna tandan bunga merah tua, warna mahkota bunga merah keunguan sedangkan warna benang sari kekuningan.
Buah muda berwarna hijau muda, sedangkan buah matang kekuningan. Buah matang 65 hari setelah berbunga, warnanya kuning tetapi pada belimbingannya berwarna agak kehijauan. Rasanya manis asam dan mengandung banyak air.

d)      Varietas Malaya
Varietas Malaya memiliki warna daun hijau muda, permukaan daun cekung, ketebalan daun agak tipis, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar telur, pangkal daun runcing tetapi agak membundar pada daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Pada dasarnya bunga varietas ini sama dengan belimbing Varietas Dewi, namun perbedaannya terletak pada bunganya yang berukuran lebih kecil dengan warna putih keunguan. Perbedaan lainnya yakni tangkainya mempunyai banyak cabang dan rapat sehingga bunganya terlihat lebih banyak.
Warna bunganya agak kemerah-merahan (jingga) hampir ke merah tetapi belimbinganya berwarna hijau.
Buah muda berwarna hijau tua, buah matang kuning tua. Buah matang 70 hari setelah berbunga. Daging buahnya tebal dan rasanya manis.
e)       Varietas Penang
Varietas Penang memiliki warna daun hijau, permukaan daun cembung, daun tipis, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar telur, pangkal daun runcing pada daun yang paling atas, dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing.
Bunga varietas ini hampir sama dengan bunga belimbing Varietas Filipin hanya saja Varietas Penang mempunyai benang sari bawah yang berjumlah 5 buah. Bentuk sepalnya lebih jelas seperti tabung daripada bunga belimbing varietas lain. Pada waktu kuncup, sepalnya terbuka dan saat mekar sepalnya tertutup.
Buah muda berwarna hijau tua, sedangkan buah matang kuning tua. Buah matang 70 hari setelah berbunga, warnanya kuning kemerah-merahan. Rasa buahnya manis dan sangat banyak mengandung air.
f)        Varietas Rawasari
Varietas Rawasari memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cekung, daun lebih kaku, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar telur dengan lebih melebar ke bawah, pangkal daun runcing pada daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing.
Bunganya hampir sama dengan Varietas Filipin akan tetapi cabangnya pendek dan agak jarang. Sepalnya berwarna merah saat kuncup. Warna sepalnya perpaduan antara warna merah muda dan putih saat mekar. Buah muda berwarna hijau muda, buah matang putih kekuningan. Buah matang 65 hari setelah berbunga rasanya manis asam dan banyak mengandung air.
g)      Varietas Sembiring
Varietas Sembiring memiliki warna daun hijau tua, permukaan daun cekung, daun lebih kaku, duduk daun berseling, bentuk daun bundar telur, pangkal daun runcing pada daun yang paling atas, asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Bunga dan coraknya mirip dengan bunga belimbing Varietas Filipin, tetapi sepalnya lebih besar, terbuka dan terpisah berbeda dengan waktu buah juvenil.
Buah muda berwarna hijau muda, buah matang kuning tua. Buah matang 70 hari setelah berbunga rasanya manis asam dan banyak mengandung air.
h)      Varietas Wulan
Varietas Wulan memiliki warna daun hijau, permukaan daun cekung, daun tipis, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar telur memanjang, pangkal daun runcing pada daun yang paling atas dan asimetrik pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .
Bunga varietas ini hampir sama dengan Varietas Malaya. Bentuk bunganya bulat, kecil dalam tandan yang berwarna merah tua, mahkota bunga berwarna merah keunguan, warna benang sari kekuning-kuningan.
Buah muda berwarna hijau muda, warna buah matang kuning agak keputih-putihan, daging buah agak tebal dan rasanya manis. Buah matang dapat dipanen 65 hari setelah berbunga.
5.      Tempat Tumbuh Belimbing

Belimbing dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya sedang, angin yang tidak terlalu kencang, di daerah terbuka dan mendapatkan sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45 – 50 %, tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, derajat keasaman tanah untuk tanaman belimbing yaitu Ph 5,5 – 7,5, kandungan air dalam tanah ataui kedalaman air tanah antara 50 – 200 cm dibawah permukaan tanah, dan ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
6.      Hasil Olahan Belimbing

Selain dapat dipasarkan dalam bentuk buah segar, buah belimbing ini dapat diolah terlebih dahulu. Misalnya saja diolah menjadi minuman seperti jus belimbing ataupun sirup belimbing seperti yang dilakukan oleh Maria Gigih Sandy dengan label winner.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Apel merupakan jenis buah yang dihasilkan dari pohon apel. Apel dapat ditemui dalam berbagai jenis, yaitu : apel merah, apel hijau, apel manalagi, apel fuji dan apel malang. Apel banyak mengandung vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, tanin, kaya serat dan kaya mineral.
Belimbing adalah tumbuhan penghasilbuah berbentuk khas yang berassal dari Indonesia, India, dan Srilangka. Belimbing dapat ditemukan dengan dua jenis yaitu : Belimbing Wuluh dan Belimbing Manis. Belimbing dapat tumbuh pada daerah yang curah hujannya sedang, angin yang tidak terlalu kencang, didaerah terbuka dan mendapat sinar matahari secara memadai, tanahnya subur dan gembur.
Pepaya merupakan tanaman buah berupa herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan Hindia. Buah pepaya merupakan buah bermutu dan bergizi. Di Indonesia, jenis pepaya dapat digolongkan menjadi : pepaya semangka dan pepaya burung.
Kedondong adalah tanaman yang tergolong kedalam suku mangga-manggaan. Tanaman ini dikenal dengan nama amberella. Kandungan utama yang terdapat dalam buah kedondong adalah unsur gula dalm bentuk sukrosa yang penting sebagai penambah energi dan vitalitas tubuh. Buah kedondong dapat diolah menjadi asinan, rujak, acar, jus, manisan dan lain-lain.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar