search

Loading

Rabu, 02 Januari 2013

makalah pidato efektif dan efisien


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Kecakapan berbahasa Indonesia yang baik mencakup dalam empat hal besar, yaitu : menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempatnya sangat berhubungan satu sama lain. Selain itu kemahiran dalam hal berbahasa lisan juga menuntut penguasaan yang baik, dalam hal ini kemahiran dalam hal lisan harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain : ketenangan sikap, kebenaran serta kemampuan untuk menampilkan gagasan-gagasan secara lancar dan teratur.
Selanjutnya kecakapan berbahasa dalam hal lisan ini dapat dituangkan dalam sebuah presentasi ilmiah maupun semacam pidato. Dalam kedua bentuk praktek ilmu Bahasa Indonesia tersebut harus diperhatikan beberapa hal penting yang kemudian akan menjadi pegangan dan etika demi mewujudkan hasil yang sempurna.
Pada saat berpidato sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi hubungan antara yang berpidato dengan yang diberi pidato. Oleh sebab itu maka yang berpidato (pembicara) hendaknya mempersiapkan dirinya dengan sebaik- baiknya, agar tercapai apa yang diharapkannya. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidatotersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.
Untuk berpidato sangat diperlukan pengetahuan yang cukup, keberanian dan ketabahan mental yang kuat, disamping telah memahami tehnik dan pedoman berpidato. Untuk itu agar mahir dalam menyampaikan pidato yang baik maka yang bersangkutan seharusnya menambah pengetahuan dan melatih diri dengan serius. Dan dalam Makalah ini akan disuguhkan semua yang berkaitandengan pidato yakni pengertian pidato, tujuan pidato, jenis-jenis pidato, metode pidato, persiapan pidato, materi pidato, kriteriari pidato yang baik, cara dan etika dalam pidato, dan cara berpidato yang efektif.
B.   Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan pidato ?
b.      Apa tujuan berpidato ?
c.       Apasajakah jenis/macam-macam pidato ?
d.      Apasajakah metode yang digunakan dalam berpidato ?
e.       Apasajakah materi dalam pidato ?
f.       Bagaimanakah kriteria pidato yang  baik ?
g.      Bagaimanakah cara dan etika yang baik dalam berpidato ?
h.      Bagaimanakah cara berpidato yang efektif  ?
C. Tujuan
Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa membantu bagi yang membutuhkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pidato, baik itu dari segi definisinya, tujuan pidato, jenis/macam-macam pidato, metode pidato, persiapan pidato, materi pidato, serta tata cara cara berpidato yang baik dan efisien.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pidato
Pidato ialah suatu ucapan dengan memperhatikan susunan kata yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai :  Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Pidato adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran serta informasi dari pihak pembicara kepada orang banyak (audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi orang lain. Berpidato sangat erat hubungannya dengan retorika (rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif. Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato menyangkut beberapa unsur penting seperti: pembicara, pendengar, persiapan, tujuan, isi pidato, serta terknik-teknik dan etika dalam berpidato.
Pidato juga merupakan suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan yang disampaiakan oleh Presiden, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi pendengarmya. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik, karena lewat berpidato tersebut orang banyak bisa menilai sejauh mana kemampuan seseorang dalam menguasai hal-hal yang sesuai dengan bidang serta pengetahuannya. Selain itu kemampuan berpidato di depan umum bisa dijadikan semacam titik tolak untuk menjadi pemimpin yang hebat dan disegani serta akan menjadi panutan dalam kehidupan.
Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, pidato pelepasan siswa, pidato memperingati hari Kartini, dan lain sebagainya.
B.   Tujuan Pidato  
Adapun tujuan pidato secara umum adalah :
1.   Informatif
bertujuan untuk memberikan laporan, informasi,  pengetahuan atau sesuatu yang menarik untuk orang lain / pendengar. Topik yang cocok untuk jenis pidato Informatif ini, antara lain: Cara Belajar Efektif, Cara Beternak puyuh, dan lain-lain.
2.   Persuasif dan instruktif
bertujuan untuk mempengaruhi, mendorong, meyakinkan dan mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu hal dengan suka rela. Contoh topik yang sesuai dengan jenis pidato persuasif antara lain: Toleransi Beragama Kunci Persatuan Nasional, Menanam Apotek Hidup, dan lain-lain.
3.    Edukatif
Bertujuan untuk menekankan pada aspek-aspek pendidikan.
4.    Entertain
bertujuan memberikan penyegaran kepada pendengar dan membuat   pendengar itu senang dan puas dengan ucapan yang disampaikan.
5.   Deskriptif
Pidato yang bertujuan melukiskan keadaan. Topik yang cocok untuk jenis pidato deskriptif ini, antara lain: Suasana Tamam Mini di Jakarta, Kesenian merupakan Budaya Bangsa, dan lain-lain.



C.   Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1.    Pidato pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa acara atau MC.
2.    Pidato pengarahan, adalah pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3.    Pidato sambutan, adalan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu terbatas secara bergantian.
4.    Pidato peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5.    Pidato laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6.    Pidato pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.

D.   Metode Pidato
Menurut ada tidaknya persiapan sesuai dengan cara yang dilakukan ada empat macam metode pidato :
1.      Impromtu ( serta merta )
Metode ini merupakan pidato yang apabila menghadiri suatu acara atau pesta dan tiba-tiba dipanggil untuk menyampaikan pidato.
Keuntungan dari metode ini antara lain :
a.       Lebih mengungkapkan perasaan pembicara.
b.      Gagasan yang disampaikan datang secara spontanitas.
c.       Memungkinkan untuk terus berpikir mencari gagasan yang ingin disampaikan
Kerugiannya :
a.       Menimbulkan kesimpulan yang mentah.
b.      Mengakibatkan penyampaian yang kurang lancar.
c.       Demam panggung.

2.      Manuskrip ( membaca naskah )
Merupakan metode pidato dengan naskah, disini tidak berlaku istilah “menyampaikan pidato” tapi “ membacakan pidato”. Metode ini dibutuhkan oleh tokoh-tokoh penting atau orang-orang yang mempunyai jabatan, sebab kesalahan sedikit saja dapat menimbulkan kekacauan atau memperburuk citra orang yang berpidato itu sendiri.
Keuntungannya :
a.       Kata-kata yang digunakan dapat dipilih dengan sebaik-baiknya.
b.      Pernyataan yang disampaikan dapat dihemat.
c.       Kefasihan dalam berbicara dapat dicapai.
d.      Tidak ngawur atau asal-asalan.
e.        Manuskrip dapat diperbanyak.
      Kerugiannya :
a.       Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka.
b.       Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, karena harus fokus juga kepada naskah pidatonya.
c.        Pembuatan lebih lama.

3.      Memoriter
Merupakan metode pidato dengan menulis pesan atau gagasan yang akan disampaikan dan kemudian harus diingat kata demi kata.
Keuntungannya :
a.         Kata-kata yang akan digunakan dapat dipilih dengan sebaik-baiknya.
b.         Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.
Kerugiannya :
a.        Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara beralih kepada usaha untuk mengingat kata-kata yang akan disampaikan.
b.      Memerlukan banyak waktu.
4.      Ekstemporan
Merupakan metode pidato yang sudah dipersiapkan sebelumnya berupa garis besar dan pokok penunjang pembahasan ( supporting points ), tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata.
Keuntungannya :
a.        Komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik
b.      Pesan yang disampaikan lebih fleksibel.
Kerigiannya :
a.        Kemungkinan gagasan yang akan disampaikan menyimpang dari garis besar.
b.      Kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata.

E.     Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1.      Menentukan Tujuan Pidato
2.       Memilih Pokok Persoalan
3.       Mengetahui dan Menganalisa audience dan suasananya.
4.       Mengumpulkan materi pidato.
5.       Menyusun Kerangka Materi Pidato
6.      Melakukan Latihan Pidato
7.      Menghilangkan Perasaan “Demam” Panggung
 dengan cara, memfokuskan pikiran pada diri sendiri dan harus percaya diri serta menganggap audience tidak tahu tentang apa yang kita bicarakan, memperdalam materi dengan baik, mempersiapkan konsep pidato beberapa hari sebelumnya, membaca berulang-ulang materi pidato, mempersiapkan diri beberapa jam sebelum tampil dan jangan tergesa-gesa, serta istirahat yang cukup, terakhir sudah tentu adalah dengan berdoa.
F.     Materi Pidato
Biasanya materi pidato, baik yang menggunakan naskah maupun tanpa naskah memiliki empat bagian, yaitu :
1.        Pendahuluan, yang berfungsi untuk mengantar ke arah pokok persoalan yang akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental audience. Pada bagian ini yang terpenting kita berusaha membangkitkan dan mengarahkan perhatian audience pada pokok permasalahan yang akan dibicarakan.
2.         Isi. Pada bagian ini pokok pembahasan ditampilkan dengan terlebih dahulu mengemukakan latar belakang permasalahannya. Pokok pembicaraan dikemukakan sedemikian rupa sehingga tampak jelas kaitannya dengan kepentingan para audience.
3.        Pembahasan. Bagian ini merupakan kesatuan, yang berisi alasan-alasan yang mendukung hal-hal yang dikemukakan pada bagian isi. Pada bagian isi ini biasanya berisi berbagai hal tentang penjelasan, alasan-alasan, bukti-bukti yang mendukung, ilustrasi, angka-angka dan perbandingan, kontras-kontras, bagan-bagan, model, dan humor yang relevan.
4.        Kesimpulan. Ini adalah bagian akhir dari sebuah pidato, yang merupakan kesimpulan dari keseluruhan uraian sebelumnya.

G.   Kriteria Berpidato yang Baik
Kriteria berpidato yang baik adalah sebagai berikut :
1.      Isinya sesuai dengan apa yang sedang berlangsung
2.      Bermanfaat bagi pendengar
3.      Isinya jelas dan benar serta objektif
4.       Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
5.       Tersampaikan secara baik dan benar



H.   Tata Cara dan Etika Berpidato Yang Baik
Adapun etika dalam berpidato antara lain :
1.       Etika berpidato di depan umum, meliputi :
a.        Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih dan sopan.
b.       Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati.
c.        Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato.
d.      Gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana
e.        Sebagai kata penutup jangan sampai lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur kata yang kurang berkenan dan lain-lain.

2.        Etika berpidato di depan pejabat, meliputi :
a.       Menghilangkan rasa rendah diri.
b.      Jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lainnya.
c.        Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada audience.

3.       Etika Berpidato di depan pemuka agama, meliputi ;
a.        Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama.
b.       Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu.
c.       Perbanyak istilah-istilah keagamaan.

4.       Etika berpidato di depan para wanita, meliputi :
a.       Bila yang menjadi pembicara seorang laki-laki, maka hati-hati jangan sampai menyinggung harkat martabat wanita.
b.      Harus menggunakan istilah-istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari sekalian.
c.        Hindari pemakaian kata-kata kasar, kurang senonoh atau kurang sopan.


5.       Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa, meliputi :
a.       Pidato harus mengutamakan penalaran yang berikaitan dengan dunia anak-anak muda.
b.       Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menentang.
c.       Jangan sampai mengkritik dan menyalahkan anak-anak muda.

6.      Etika berpidato di depan masyarakat, meliputi :
a.        Jangan berbohong.
b.       Gunakan kata-kata yang sopan dan sederhana.
c.       kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam bahasa stempat
Selain itu ada beberapa hal penting berkaitan dengan berpidato.
Yang harus diperhatian adalah :
a.       Posisi Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh semua audience. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar semua audience dapat menatap wajah dan penampilan pembicara.
b.      Mengatur Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan jelas, tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah ruang kecil atau ruang aula yang luas dan besar.
c.        Volume, Intonasi dan Pelafalan. Pada saat berpidato, usahakan untuk mengatur volume suara, intonasi, dan pelafalan.
d.      Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan.
e.        Gerak Tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu berlebihan, dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibacarakan.
f.       Penggunaan mikropon, bila ada mikropon maka gunakanlah dengan sebaik-baiknya dan jangan menempel di mulut namun agak jauh dari mulut pada saat berbicara agar suaranya bagus.
g.      Bila ada slide ( berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis, sangat efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato.

I.       Cara pidato dengan efektif
 Efektivitas pidato dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya pelafalan, intonasi, nada, dan sikap berpidato.
1.       Lafal
Lafal adalah ucapan bunyi-bunyi bahasa. Setiap bahasa cenderung mempunyai karakteristik bunyi tertentu, oleh karena itu ketika berpidato dalam bahasa Indonesia pembicara harus menggunakan lafal baku yang dimiliki oleh bahasa Indonesia.
2.       Intonasi
Dalam kegiatan berpidato intonasi mempunyai dua fungsi pokok, pertama intonasi menentukan makna kalimat yang kita ucapkan, dengan intonasi yang berbeda, klausa sama dapat menjadi kalimat berita, tanya, atau perintah hanya karena perbedaan intonasi kalimat. Contohnya, Bambang duduk di pengurusan ( berita ), Bambang duduk di pengurusan ? ( tanya ), Bambang duduk di pengurusan ! (perintah).
Kedua, intonasi dapat mempengaruhi daya persuasi pidato. Dengan penggunaan intonasi yang tepat pembawa pidato dapat membujuk, mempengaruhi atau meyakinkan pendengarnya. Oleh karena itu daya tarik pidato juga sangat ditentukan ketetapan penggunaan intonasinya.
3.      Nada
Nada adalah tinggi atau rendahnya suara ketika berpidato. Kualitas nada biasanya ditentukan oleh cepat atau lambatnya pita suara bergetar, jika pita suara bergetar cepat maka nada yang dihasilkan akan tinggi, tetapi jika pita suara bergetar lambat, nada yang dihasilkan adalah rendah.    
Dalam prose berpidato nada mempunyai fungsi yang cukup penting, walaupun dalam bahasa Indonesia nada tidak bersifat distingtif, tatapi penggunaannya dapat mempengaruhi daya tarik dan efektifitas pidato. Untuk itu penggunaan nada tertentu dalam pidato bukanlah sewenang-wenang, penggunaannya didasari oleh kesadaran akan fungsinya di dalam mengefektifkan proses penyampaian dan pemahaman pidato.
Pidato yang efektif biasanya menggunakan nada yang bervariasi. Variasi nada ini sejalan dengan beragam kalimat yang digunakan dalam pidato itu, ketika isi pidato mengajak seseorang untuk bangkit dari keterpurukan, maka nada tinggi lebih tepat untuk digunakan. Namun manakala beralih kepada duka cita, maka nada tinggi bukanlah pilihan yang tepat. Dengan kata lain penggunaan nada yang tinggi atau rendah sangat ditentukan oleh isi kalimat yang dituturkan serta harus sesuai dengan keadaan.
4.      Sikap
Sikap merupakan unsur non bahasa, tetapi sangat mempengaruhi efektifitas pidato, sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi seseorang terhadap diri dan lingkungannya. Berikut ini beberapa bentuk sikap yang baik dilakukan pada saat berpidato :
a.       Berdiri deengan rileks, jangan tegang atau kaku.
b.      Gunakan mimik dan gerakan tubuh secara wajar.
c.       Cipatakan rasa humor yang sehat.
d.      Hindarkan gerakan yang dapat mengganggu konsentrasi pendengar.
e.       Pandangan harus tertuju kepada seluruh pendengar.
f.       Menghargai pendengar dan menciptakan rasa bersahabat, dan
g.      Sopan.

       J. Pelaksanaan Pidato
Pembukaan. Pembukaan pidato merupakan bagian penting dan meainkan peranan bagi pembicara, karena bagian ini dapat memeberikan kesan pertama bagi para audience.. Ada beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: dengan memperkenalkan diri, Membuka pidato dengan humor; membuka pidato dengan pendahuluan secara umum.
Inti Pidato. Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah satu cara di atas, maka langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok permasalahannya.
Penutup Pidato bisa dilakukan dengan : Membuat rangkuman atau simpulan, menyatakan kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato, menceritakan cerita singkat yang menarik, mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait pantun, mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian buat para pendengar.
























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada saat kita membaca sebuah buku atau mendengar ceramah tentang teknik berpidato, tampaknya sangat sederhana. Akan tetapi pada saat kita ingin mempraktekkannya, kita akan menemui berbagai kendala. Diantaranya kurang menguasai materi, kurang menguasai massa, tidak terbiasa berdiri di depan orang banyak, bagaimana mengatur sistematika pembicaraan, mengatur suara, dan lain-lain. Semua syarat ini akan membuat suasana menjadi rumit. Yang paling penting kita belajar dari sausana yang sederhana dan kecil. Setiap ada orang berpidato, baik sebagai pemakalah maupun menyampaikan kata sambutan, sebaiknya kita perhatikan dan mencoba menilai kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya kita ambil sebagai contoh, sedangkan kelemahannya kita abaikan.
Maka dari pemaparan isi makalah di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa :
1.    Pidato adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran serta informasi dari pihak pembicara kepada orang banyak (audience) dengan cara lisan.
2.    Tujuan dari pidato antara lain, Informatif ( bertujuan untuk memberikan laporan, informasi ), Perusasif ( mempengaruhi ), Edukatif ( menekankan pendidikan ), Entertain ( memberikan penyegaran ).
3.    Jenis-jenis pidato antara lain, pidato pembukaan, pengarahan, sambutan, peresmian, laporan dan pertanggungjawaban.
4.    Metode pidato antara lain, impromtu, manuskrip, memoriter dan ekstemporan.




B.      Saran
Dalam menyampaikan pidato sebaiknya kita harus mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pidato dengan sebaik-baiknya. Pupuklah rasa percaya diri anda dalam meyampaikan  pidato. Usahakan semaksimal mungkin anda dapat menguasai situasi dan kondisi para pendengar ( audience ). Dengan begitu anda dapat dikatakan sebagai pembawa pidato ( orator ) yang baik.

























1 komentar:

  1. min..boleh tau referensi buku dari bukunya siapa ya.?
    atau daftar pustakanya dari buku mana saja ya.??

    BalasHapus